Sumber Energi sang Super IT Apple, Google dan Microsoft

Pusat data yang dikelola oleh para raksasa IT adalah pasar potensial yang diminati oleh perusahaan-perusahaan listrik Amerika Serikat karena kebutuhan listrik mereka yang sangat besar. Mereka sumber keuntungan terbesar bagi perusahaan listrik, dengan menetapkan tarif murah untuk kontrak-kontrak mereka.
Sayangnya, tarif tersebut terlalu murah dibayarkan oleh Apple, Google dan Microsoft kepada Bumi ketika mereka memilih batubara sebagai sumber energi.
Amerika Serikat memang berjarak ribuan kilometer dari Indonesia, tetapi apa yang terjadi di sana mempengaruhi kehidupan dan masa depan kita di sini. AS betanggungjawab
atas sumbangan emisi karbon pribadi terbesar, operasional perusahaan di AS dalam menggunakan energi memiliki dampak besar pada perubahan iklim global dan berhubungan langsung dengan banjir dan cuaca ekstrim yang melanda wilayah kita.
Nama-nama terkenal seperti Apple, Google dan Micrisoft seharusnya menjadi pendukung kuat untuk sumber energi terbarukan bagi perusahaan listrik untuk membuang jauh-jauh opsi penggunaan batubara yang kotor, dan memilih energi terbarukan yang lebih bersih. Untuk itu mereka harus menyadari bahwa batubara bukanlah solusi energi yang berkelanjutan dan tidak dapat diterima oleh konsumen mereka.

Batubara Adalah Sumber Energi Terkotor dan Penyebab Polusi Terbesar
Batubara bukan hanya sumber energi yang usang, tetapi PLTU juga adalah penyumbang nomor wahid pemanasan global di AS. Tidak hanya melepaskan beribu ton karbon ke atmosfer selama satu tahun, industri batubara juga salah satu hambatan terbesar untuk kebijakan energi terbarukan. Dan untuk melindungi investasi, mereka menghabiskan dana untuk melobi pemerintah demi memastikan batubara memperoleh keuntungan yang kompetitif.

sumber: Greenpeace newsletter edisi pertama 2012

Komentar

Postingan Populer