Surga Telah Dilupakan

Sepertinya banyak orang di jaman ini sudah tidak bisa digoda oleh nikmat surga lagi. Kita dapat melihat dan merasakan betapa sedikitnya orang yang bersungguh-sungguh untuk menggapai surga. Gimana sich? Jangankan ingin dicintai Tuhannya, digoda ama surga aja dah ogah-ogahan. ckckck
Kesimpulan ini saya ambil dengan cara membandingkan (walaupun tidak dengan jumlah ataupun secara persentase) antara mereka yang hidup tanpa usaha sungguh-sungguh mendekatkan diri pada Tuhannya dengan para pecinta Tuhan dan pendamba surga. Cara membandingkan tanpa mengetahui jumlah pastinya tidaklah sulit, biarlah mata dan perasaan kita yang bekerja disini. Caranya adalah dengan hitung-menghitung secara kasar. Inilah langkah-langkahnya:
1.      Mari kita mulai dari menghitung banyaknya manusia yang ada di planet ini,
2.      Kemudian, karena menurut versi saya yang akan masuk surga adalah orang islam, maka mari kita cukup hitung  banyaknya orang islam yang ada,
3.      Nah, dari sekian banyak penganut agama islam, berapa banyak yang masih melaksanakan kewajiban-kewajibanya sebagai muslim?
4.      Dari jumlah yang masih melaksanakan kewajiban-kewajibannya itu, berapa banyak yang sudah bisa meninggalkan perkara haram?
5.      Lalu berapa banyak yang dapat meninggalkan perkara shubhat dan makruh?
6.      Lalu berapa banyak yang melengkapi amalan wajibnya dengan amalan-amalan sunnah?
Langkah-langkah diatas hanyalah untuk merefleksikan betapa sedikitnya orang yang benar-benar ingin masuk surga. Karena definisi dari orang-orang yang mendamba surga adalah mereka yang bersungguh-sungguh mendekatkan diri pada Sang Empunya surga. Cara mendekatkan dirinya tentunya dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta dilengkapi dengan amalan-amalan pelengkap. Maka mari kita bandingkan antara mereka yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkan surga dengan penduduk dunia pada umumnya. Hasilnya mungkin 1:1000 atau mungkin lebih extrim lagi.
Mungkin penyebab dari semua ini dikarenakan pergeseran pemahaman tentang kehidupan. Kebanyakan orang di zaman sekarang lebih menyukai hal yang nyata dan terlihat. Karena dunia itu mereka anggap lebih nyata maka dunialah yang mereka  kejar. Yah.. mau bagaimana lagi, persepsi mereka sudah seperti itu! Maka jangan heran apabila banyak mubaligh dan pendakwah yang kesulitan untuk membawa mustami’nya agar menjadi abdi Tuhannya. Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah karena keimanan mereka pada akhirat sedikit demi sedikit sudah terkikis oleh perangkap-perangkap setan di dunia ini. Ternyata memang surga telah dilupakan, dilupakan oleh banyak orang yang disesatkan oleh setan. Semoga kita tidak termasuk orang yang bodoh itu.

Komentar

Postingan Populer