Angin

untuk peminta sajak:

(1)
Angin itu membelaiku dengan tatapan kosong
Membiarkanku mematung jejaki tanah basah
Langit terlihat sendu
Ia pun mulai menangis

(2)
Angin hilir mudik di hadapan
Dalam hitungan bulan
Ia mulai merajuk
Masih dengan tatapan kosong yang putih

(3)
Dengan segenap nyali
Aku melangkah meninggalkan hatimu
Menuju hati baru yang menunggu
Pada tanda tanya pohon
Kurangkai dari serabut ingatan

(4)
Kubujuk angin tuk berteduh
Lupakan nyali yang kukumpulkan sejak pagi
Di bawah pohon tanda tanyaku
Kuajak ia bercengkrama
Tentang tatapan kosong di matanya
Hingga bosan dan tertidurlah ia

10/12/2013

Komentar

Postingan Populer