Batas Kegilaan

maklumilah sayang,
mata itu terlalu lelah untuk sekedar menghirup kepulan kopi malam ini
bahkan bir yang dilegalkan orang gila itu telah lama tak diteguknya

lihatlah sayang,
serakan kartu yang bertumpuk uang receh tak sungguh menggelitik hatinya
maka sajadah pun sejak lama tak ia jadikan penyangga jasadnya

Maka apalah daya
diri kini berjalan pincang
malu menatap Tuhan
dan cahaya mulai hilang
merintih ketakutan hingga ia mengejang


4/1/2014

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer