Seni Melantunkan Ayat Quran

Oleh :
Danie Dwi Suhendar       (1303616)
M Taufik Ismail               (1301605)

Pengertian Seni
Ki Hajar Dewantaraseni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat Karta Miharjaseni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani.
Prof. Drs. Suwaji BastomiHal senada diungkapkan oleh Prof. Drs. Suwaji Bastomi bahwa seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
Drs. Sudarmajiseni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.

Nandawan L. HasanahSeni itu berupa ekspresi manusia yang berunsur kan keindahan yang diungkapkan melalui suatu media yang bersifat nyata dan dapat dinikmati oleh kelima panca indera manusia 

Kesimpulan
Seni itu merupakan hasil aktivitas batin yang di reflesikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain.

Pengertian Al-Quran
Menurut Syekh Muhammad Khudri Beik “Al-Qur`an ialah firman ALLAH Swt yang berbahasa Arab, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk dipahami isinya, disampaikan kepada kita secara mutawatir, ditulis dalam mushaf dimulai dengan Surah Al-Fatihah dan diakhiri Surah An-Nas.”
Menurut Syekh Muhammad Abduh “Al-Kitab atau Al-Qur`an ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf yang terjaga dalam hafalan-hafalan umat Islam.”
Menurut Muhammad Abdul Azim az-Zarqani “Al-Qur`an adalah kitab yang menjadi mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis dalam mushaf dan disampaikan secara mutawatir.”
 Kesimpulannya 
Al-Qur’an adalah kalamullah, firman Allah ta’ala. Ia bukanlah kata-kata manusia. Bukan pula kata-kata jin, syaithan atau malaikat. Ia sama sekali bukan berasal dari pikiran makhluk, bukan syair, bukan sihir, bukan pula produk kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia. Hal ini ditegaskan oleh Allah ta’ala dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat 3-4:
  “…dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)…”


Melantunkan ayat suci Al-Quran
            Biasanya bila ada tajwid yang harus di panjangkan misal 2,6 harkat itu dengan cara di ayunkan. Tetapi ada cara yang lain untuk lagam yang panjang selain di ayunkan,yaitu dengan cara dilagukan agar pembacaan ayat suci alquran itu terdengar lebih indah dan tanpa melanggar hukum-hukum tajwidnya.
Cara agar bisa melantunkan ayat suci AL-Quran
Cara Belajar Membaca Alquran Bersuara Merdu menurut Muchtar Nashir.
1)  Menanamkan hobi mendengarkan dan membaca Alquran di dalam lingkungan keluarga. 
Agar bisa menumbuhkan hobi membaca Alquran pada diri anak, maka perlu dukungan di lingkungan keluarga. Orangtua harus mulai membiasakan membaca Alquran dengan baik dan benar (tartil) di depan anak-anak, termasuk anggota keluarga lainnya. Hal ini bisa memengaruhi orang lain di dalam keluarga sehingga tertarik untuk bisa melantunkan Alquran dengan tartil.
2)   Perlu pendamping saat belajar membaca Alquran. 
Berdasarkan pengalaman, Muchtar Nashir di saat belajar membaca Alquran (iqra) selalu didampingi oleh sang ayah.

3)   Belajar huruf-huruf dasar bahasa Arab.
Dibandingkan huruf-huruf lain, Muchtar Nashir lebih menyukai belajar sejak awal huruf-huruf dasar bahasa Arab.
4)   Belajar variasi nada dalam melantunkan Alquran.
Setelah merasa menguasai huruf-huruf dasar bahasa Arab, Muchtar Nashir mulai memberanikan diri untuk belajar menguasai variasi nada dalam membaca Alquran.
5)   Belajar membaca Alquran bersuara merdu dengan diulang-ulang selepas shalat Isya'.
Dengan didampingi sang ibu, Muchtar Nashir membiasakan belajar melantunkan ayat-ayat Alquran selepas shaat Isya'. Cara belajarnya dengan diulang-ulang, terus-menerus hingga dirinya benar-benar menguasai lantunan ayat Alquran tersebut.
6)   Belajar mengatur nafas diafragma.
Saat masih kecil, Muchtar Nashir tidak kesulitan membaca Alquran dengan suara melengking serta nyaring. Tetapi setelah kini beranjak besar, sudah harus dimulai untuk belajar mengatur nafas diafragma sebab semakin tumbuh dewasa, Muchtar Nashir mengalami perubahan pita suara. Suaranya semakin berat.

7)   Terus berlatih menguasai perubahan pita suara.
Muchtar Nashir menyadari semakin lama seiring pertumbuhan diri, mengalami perubahan pita suara yang memengaruhi pada lantunan. Untuk proses maintenance pita suara, Muchtar Nashir memiliki kiat-kiat khusus. Selain terus-menerus berlatih, dirinya menghindari beberapa makanan yang digoreng, makanan pedas, tidak merokok, kurangi meminum minuman bersoda, juga batasi mengkonsumsi air es.



Komentar

Postingan Populer