APRESIASI ALUR UNTUK NASKAH DRAMA MALAM JAHANAM KARYA MOTINGGO BOESJE



·        Perkenalan cerita seperti perkenalan karakter kehidupan di pesisir pantai, juga setting tempatpada naskah ini sudah cukup baik dipaparkan pada bagian awal naskah.

·         Konflik pada naskah drama ini bermula saat anak dari Pa Ijah dan Mat Kontan yang belakangan diketahui merupakan anak dari Soleman sakit sedangkan Mat Kontan selalu tidak ada di rumah dan lebih banyak memikirkan tentang burung peliharaannya.
PAIJAH: Si Kecil sakit. Kontan belum pulang. Panas saja badannya seharian ini!

·         Konflik dimulai saat Mat Kontan datang dan bertanya-tanya tentang hilangnya burung beo miliknya. Berdasarkan informasi dari Utai Mat Kontan mengetahui bahwa burung beo miliknya itu dibunuh oleh seseorang. Ia pun keluar mencari dukun untuk mencari siapa sebenarnya pembunuh beo kesayangannya.
MAT KONTAN: Diam, setan! Kita mau nujum siapa yang memotong lehernya. Kalau kedapatan akan kubunuh dia! (memanggil soleman).

·         Konflik memuncak saat Mat Kontan kembali
setelah gagal bertanya pada dukun karena dukun telah mati. Ia pun mulai mengintrogasi istrinya Paijah untuk menyebutkan siapa pelaku pembunuhan beo miliknya. Mat Kontan pun bertanya pada Soleman pertanyaan yang sama. 
MAT KONTAN: Siapa bilang belum tentu? Tukang nujum yang biasa meramalkan nasib saya itu sudah mati pula empat hari yang lalu (melihat utai yang mempermainkan rokok dibangkunya). Hei, jangan dibakar bangku bagus itu! Panggil mpok Ijah!(Utai masuk ke dalam dan keluar kembali bersama paijah. paijah memandang pada soleman, soleman mengatakan sesuatu dalam pandangannya)Hei Jah! Siapa kiramu yang memotong leher burungku!

·         Konflik mulai menurun setelah Soleman mengakui bahwa bahwa burung beo tersebut.
 SOLEMAN: Sayalah yang membunuh burung beo itu!

·         Konflik kembali memuncak saat Soleman berkata bahwa anak yang lahir dari Paijah bukanlah anak Mat Kontan, melainkan anaknya.
 SOLEMAN (berjalan mendekati kontan dengan pandangan yang mencekam pada paijah): Akan saya jawab. Kau rela? (pendek lambat) Anak itu anak saya dari darah daging saya!

·         Konfilik selesai saat Mat Kontan kembali dari mengejar Soleman dan mengabarkan bahwa utai patah lehernya ditendang Soleman dan soleman lolos dari pengejaran. 
MAT KONTAN: Ia ditendang soleman jahanam itu ketika Utai menangkapnya. Tapi Soleman selamat sampai ke gerbong kereta api. Jahanam itu selamat. Saya sempat memukul kepalanya dua kali, Jah. Ia selamat, Ia lolos, Jah. Tapi pikirannya akan selalu diburu!

·         Penutup cerita yaitu kematian anak Paijah. 
PAIJAH: .......Pak! Anakku mati Pak

Komentar

Postingan Populer