Contoh Laporan Membaca
I.
Identitas Pembaca
......................................................................
II.
Identitas Buku Tugas Membaca
1.
Judul : Eliana
2.
Pengarang/Penulis : Tere-Liye
3.
Penerbil : Republika
4.
Kota
Terbit : Jakarta
5.
Tahun
Terbit : 2011
6.
Cetakan : Pertama
7.
Ilustrasi
Sampul :
Novel
yang berjudul Eliana karangan Tere-Liye ini memiliki sampul berwarna hijau
dengan gurat-gurat putih. Sampul depan Novel ini bergambar sebuah gelombang
yang dibawa oleh ikan buntal.
Gelombang tersebut menghempaskan 2 buah Truk, 2 buah Pohon Kelapa, rakit dan Bunga Raflesia Arnoldi. Tulisan yang terdapat di sampul depan adalah Judul dengan warna merah, nama Pengarang dan penjelas judul “serial anak-anak mamak” dengan warna hitam. Kemudian, selain berisikan potongan kalimat yang ada dalam novel ini, sampul belakang Novel ini juga berisikan komentar dari pakar-pakar yang telah membaca Novel ini. Semua ditulis dengan warna hitam kecuali judul novel yang kembali ditulis dengan warna merah diatasnya. Di sini juga terdapat gambar rentetan Novel karya Tere-Liye seperti Hapalan Sholat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-bidadari Surga, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Burlian dan Pukat.
Gelombang tersebut menghempaskan 2 buah Truk, 2 buah Pohon Kelapa, rakit dan Bunga Raflesia Arnoldi. Tulisan yang terdapat di sampul depan adalah Judul dengan warna merah, nama Pengarang dan penjelas judul “serial anak-anak mamak” dengan warna hitam. Kemudian, selain berisikan potongan kalimat yang ada dalam novel ini, sampul belakang Novel ini juga berisikan komentar dari pakar-pakar yang telah membaca Novel ini. Semua ditulis dengan warna hitam kecuali judul novel yang kembali ditulis dengan warna merah diatasnya. Di sini juga terdapat gambar rentetan Novel karya Tere-Liye seperti Hapalan Sholat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-bidadari Surga, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Burlian dan Pukat.
III.
Aktivitas Membaca
Untuk membaca habis novel yang memiliki tebal 518 halaman
ini saya menghabiskan waktu selama kurang lebih 9 hari. Kegiatan membaca novel
ini dilakukan secara tidak rutin dengan alokasi waktu yang tidak menentu. Dan
bila dirata-ratakan satu hari saya dapat membaca hingga 55 halaman novel ini.
Dalam kegiatan membaca biasanya saya lebih suka berada pada tempat yang sepi
dan dalam posisi duduk santai. Berbeda dengan minuman, makanan jarang sekali
menemani kegiatan membaca saya karena saya rasa hal itu menggannggu kegiatan
membaca. Waktu yang paling nyaman bagi saya dalam membaca adalah sore dan malam
dibandingkan dengan waktu lainnya.
IV.
Sinopsis Novel
Novel berjudul Eliana ini menceritakan tentang kehidupan
seorang anak perempuan yang bernama Eliana. Eliana terlahir dari pasangan suami
istri Pak Syahdan dan Ibu Nur. Pak Syahdan dan Ibu Nur memiliki anak-anak yang
spesial yaitu Eliana, Pukat, Burian dan Amelia. Setiap anak di keluarga ini
memiliki kelebihan masing-masing. Eliana merupakan anak yang pemberani, Pukat
anak yang pandai dan selalu ingin tau, Burian anak yang senang berpetualang dan
Amelia yang selalu membuat orang sekitarnya tersenyum.
Keberanian Eliana dalam Novel ini terlihat
ketika ia dengan berani berusaha mengusir orang-orang kota yang datang ke
kampungnya untuk menambang pasir yang ada di sungai mereka. Eliana yang ketika
itu duduk di kelas 6 Sekolah Dasar membenci kegiatan penambangan pasir di
sungai mereka karena ia menyadari dampak kerusakan yang dihasilkan oleh kegiatan ini terhadap alam di
kampungnya. Ia pun mulai membentuk kawanan Empat Buntal bersama teman-temannya
Marhotap, Damdas dan Hima. Kegiatan Empat Buntal mulai dari mengamati kegiatan
tambang pasir, mengempesi ban truk proyek, menabur paku di jalan yang dilewati
truk proyek sampai melempari truk dengan bensin lalu membakarnya. Peristiwa
terakhir berupa pembakaran ini dilakukan oleh seorang Marhotap yang entah
mengapa setelah kejadian itu ia menghilang. Kepergian Marhotap kemudian digantikan
oleh teman sebangku Marhotap yaitu Anton. Bersama-sama mereka terus melakukan
usaha untuk mengusir penambang pasir dari kampung mereka.
Eliana merupakan
anak yang cerdas dan pemberani. Hal itu telah banyak diketahui oleh warga
kampung. Namun ketika ditanya oleh orang-orang tentang cita-citanya, ia merasa
bingung karena ia memiliki cita-cita menjadi pahlawan pembela orang-orang
lemah. Ketika Bapaknya bercerita tentang perangkat hukum seperti hakim, jaksa
dan penuntut, ia mulai mendapat gambaran tentang cita-cita yang cocok dengan
keinginannya.
Akhir cerita dari novel ini adalah kehancuran tambang
pasir yang disebabkan amukan alam berupa banjir bandang. Banjir bandang yang
terjadi juga memecahkan misteri hilangnya Marhotap. Setelah kejadian itu
tambang pasir ditutup dan pemilik tambang pasir yang sangat Eliana benci pun
dipenjarakan.
V.
Tanggapan
Cerita dalam Novel ini disajikan dengan bahasa yang
ringan dan mudah difahami. Hal ini mempermudah pembaca untuk menyerap segala
pesan yang tersurat dalam novel ini. Banyak nilai positif dari Novel ini yang
bisa kita ambil. Novel ini memperlihatkan pada kita tentang dunia anak-anak
serta cara berpikirnya. Selain itu novel ini juga membuat kita mengerti akan
pentingnya keberadaan alam beserta keseimbangannya. Novel ini juga mengajarkan
kita bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap sesama terutama terhadap Ibu.
Menurut pengamatan saya, novel ini sama sekali tidak
bermuatan negatif dan bisa dibaca semua kalangan dalam semua tingkatan umur.
Adapun kekurangan yang saya dapat dari novel ini adalah tidak adanya biografi
Penulis.
Saya merekomendasikan Novel ini supaya dibaca oleh semua
orang. Terutama dalam keluarga, novel ini harus dibaca oleh anak-anak untuk
belajar dari sosok Eliana, Pukat, Burian dan Amelia. Dan untuk orang tua supaya
mereka belajar dari sosok Pak Syahdan dan Bu Nur untuk menjadi orang tua yang baik
bagi keluarga. Selanjutnya novel ini juga harus dibaca oleh guru atau calon
guru untuk memahami hakikat pendidikan dan memahami dunia anak-anak.
Komentar
Posting Komentar