Skenario Film Pendek
Karena pada dasarnya saya belum mengerti cara pembuatan skenario, jadi skenario ini dibuat sebisanya dan apa adanya. lumayan lah buat referensi tugas.. hehe
ADU KEBENARAN
by
Adam Rahmat Fauzan
(Mei 2012)
Draft 4
Blackscreen with text
“manusia hidup untuk mendapat kesenangan melalui
jalan yang ia anggap benar” - Adam
FADE IN:
1. EXT. WARUNG REMANG-REMANG – MALAM HARI
Jam 3 Pagi.
DELIMA, seorang perempuan berusia 25 tahun, baru
saja keluar dari sebuah warung remang-remang dengan gembira. Baru saja ia
mendapatkan honor atas jasanya melayani seorang pria hidung belang.
DELIMA
Sungguh mengasikan pekerjaanku ini, mendapatkan
uang, juga mendapatkan kesenangan. Sedangkan diluar sana orang-orang harus
menderita untuk bisa mendapatkan lembaran rupiah dan setitik kesenangan. hahaha
FAISAL, seorang laki-laki berusia 51 tahun, sedang
melewati warung remang-remang untuk keperluan yang suci. Menunju tempat masjid
guna mendekatkan diri kepada Tuhannya melalui shalat malam.
FAISAl
Malam begitu tenang,
saya yakin bahwa para malaikat sedang mengawasi orang-orang yang menyucikan
diri mendekat kepada Tuhan.
Dengan peci putih yang ia pakai, Faisal melihat sorang
wanita berdiri di dekat warung remang-remang tengah menghisap rokok sambil
tersenyum.
FAISAL
Dasar wanita
hina...!!
Delima yang mendengar perkataan Faisal serta merta
mematikan rokoknya kemudian menghampiri Faisal.
DELIMA
Dasar sok suci...!!
Mendengar hal itu Faisal menghentikan langkahnya dan
mendengus kesal.
FAISAL
Lebih baik sok suci dari pada sok hina. Surga tak
kan menerima sesuatu yang hina.
Delima tertawa terkekeh-kekeh. Faisal pun keheranan.
DELIMA
Kaya yang bisa masuk surga ja! Lebih baik nikmati
saja surganya dunia. Hahaha
Faisal meneruskan perjalannya sampai tiba di masjid.
Ia melepas sandal sambil menggerutu.
FAISAL
Dasar bodoh. Tak tahu kah dia arti keselamatan?
Bahkan ia tak punya tuhan meski punya status agama di KTP-nya. Dan
menyedihkannya, dia memilih agama yang sya anut untuk melengkapi KTP-nya.
Faisal membuka kran untuk berwudlu. Lalu ia memasuki
masjid dan ia melihat sosok manusia di dalamnya sedang berdzikir di pojok
masjid. Faisal menghela napas dan menggerutu dengan suara yang agak keras.
FAISAL
Baju kotor,
kebersihan ga dijaga. Dasar ga ngerti hadits kebersihan merupakan sebagian dari
pada iman.
(Faisal menghamparkan
sajadahnya)
Istri ditinggal, anak terlantar. Agama saya bukan agama yang seperti itu.
Istri ditinggal, anak terlantar. Agama saya bukan agama yang seperti itu.
Akbar, sosok yang umurnya ditaksir 35 tahun sedang
berdzikir di pojok masjid mendengar gerutu Faisal. Serta merta ia menghentikan
dzikirnya. Ia pun bergumam.
AKBAR
Baca hadits tu yang
benar, harus tahu sanad dan riwayatnya. Hadits palsu dibawa-bawa jadi dalil.
(Akbar menyeringai,
Faisal terbengong)
Istri dan anak itu akan ditanggung kebutuhannya oleh Tuhan saat kita menjadi pelayan-Nya menyiarkan agama.
Istri dan anak itu akan ditanggung kebutuhannya oleh Tuhan saat kita menjadi pelayan-Nya menyiarkan agama.
Orang memang selalu
merasa paling benar tanpa menanyakan kebenaran. Heuheu
Faisal yang telah mengangkat tangan hendak bertakbir
kembali menjatuhkan tangannya dan mendengus. Akbar tersenyum.
FAISAL
Di dunia memang
banyak orang yang kepalanya keras seperti batu. heu
Dimas menyeringai. Dan bersiap untuk melakukan
takbir yang kedua
AKBAR
Kadang batu tidak
menyadari bahwa dirinya adalah sebuah batu. heu
Faisal tak peduli dan meneruskan takbirnya serta
melaksanakan shalat sunnah Tahiyyatul Masjid. Ia berdzikir menunggu waktu
shalat subuh. Dan seletah shalat subuh selesai ia lalu pulang menuju rumahnya.
Di sebuah gang menuju rumahnya ia bertemu dengan
sorang pemuda bernama Uus hendak berangkat kerja. Uus terlihat sedang menunggu
bus jemputan di pinggir jalan sambil merokok. Faisal menggerutu ketika melihat
Uus
Faisal
Pagi-pagi dah
merokok, merusak badan itu kan dosa. Menebar penyakit bagi orang lain tentu
sangat berdosa.
Uus yang mendengar gerutu Faisal langsung
berkomentar.
Uus
Kalau mau ya ikutin,
ga mua ya ga usah komentar bos!! Saya ngerokok tu untuk membantu orang lain,
orang-orang yang bekerja di pabrik rokok dan orang-orang yang menjual rokok.
Faisal tak peduli tanggapan yang Uus berikan, ia
meneruskan perjalanan menuju rumahnya. Ditengah jalan ia mendengar keributan
yang terjadi pada sebuah rumah. Terdengar barang dilempar, suara perempuan
minta ampun dan laki-laki yang membentak-bentak.
PEREMPUAN
Ampun mas! Ampun!
Laki-laki itu muncul dari dalam rumah dan mendorong
perempuan ke teras sambil membentak-bentak.
LAKI-LAKI
Sialan, anak siapa
itu hah? Golongan darahnya sama sekali tidak cocok dengan golongan darahmu dan
golongan darahku! Bahkan DNA-nya pun tidak ada kemiripan dengan DNA-ku.
Langkah Faisal terhenti demi melihat kejadian itu. Perempuan mengangis
dan meminta-minta ampun
LAKI-LAKI
Dasar kau perempuan
binal. Kau datang padaku saat kau mengandung benih orang lain dan memintaku
untuk bertanggung jawab demi itu.
kau mimta pertanggungjawaban atas apa yang aku lakukan dan apa yang tidak aku hasilkan!
anak itu jelas bukan anakku, meski aku sempat tidur denganmu.
kau mimta pertanggungjawaban atas apa yang aku lakukan dan apa yang tidak aku hasilkan!
anak itu jelas bukan anakku, meski aku sempat tidur denganmu.
Perempuan itu menangis dan menjawab singkat.
PEREMPUAN
Aku cinta padamu
mas..
Laki-laki itu marah,
lantas memukul sang Perempuan.
LAKI-LAKI
Dasar pelacur! Aku
sama sekali tidak mencintaimu, aku hanya ingin kenikmatan darimu.
Faisakl yang sedari
tadi terdiam akhirnya bicara setelah mengerti apa yang terjadi.
FAISAL
Inilah hasil dari perzinahan, rumah tangga
yang tak mungkin tentram. Nikmati saja neraka duniamu.
Faisal tersenyum.
Laki-laki yang mendengar gerutu itu naik darah lalu ia masuk kedalam rumah. Ia
keluar dengan membawa pisau dapur yang ia tusukkan tepat di perut Faisal.
Faisal menjerit dan terjatuh.
LAKI-LAKI
Jangan campuri urusan orang lain!
CUT TO BLACK
CREDIT TITLE
Komentar
Posting Komentar